Tuesday, December 18, 2012

BAB 4 STATISTIKA DASAR 1 STKIP MUHAMMADIYAH SORONG 2012


PROBABILITAS = PELUANG

1. Pendahuluan
• Percobaan : proses yang menghasilkan data
• Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan
• Kejadian = Event : himpunan bagian dari ruang contoh
• Titik Contoh: Anggota Ruang Contoh/Kejadian
• Konsep Dasar (Klasik) Peluang
Peluang kejadian A dinotasikan sebagai P(A)
Jika setiap titik contoh mempunyai peluang yang sama maka : P(A) = n/N
n : banyak titik contoh penyusun Kejadian
N : banyak titik contoh dalam Ruang Contoh (S)

• Nilai Peluang Kejadian A → 0 ≤ P(A) ≤ 1

 dan     P (S) = 1 . Peluang Kejadian yang pasti terjadi
P (Ø) = 0 . Peluang Kejadian yang pasti tidak terjadi

Contoh 1:

Percobaan: Pelemparan sebuah dadu setimbang (balanced) sebanyak 1 kali
       S : {sisi-1, sisi-2, sisi-3, sisi-4, sisi-5, sisi-6} N = 6
Kejadian A: Munculnya sisi dadu bernilai GENAP dalam pelemparan sebuah dadu
setimbang (balanced) sebanyak 1 kali
 A {sisi-2, sisi-4, sisi-6} n = 3
Peluang kejadian A: P(A) = n/N = 3/6 = ½ = 0,5

Contoh 2:
Percobaan: Pengambilan sebuah kartu secara acak dari satu set kartu Bridge, Ruang
                  sampel gambar kartu tersebut
                  S: {J, Q, K, As, 2-10 Hati, J, Q, K, As, 2-10 Wajik, J, Q, K, As, 2-10 Klaver,
                  J, Q, K, As, 2-10 Sekop} N = 52
Kejadian B: Munculnya kartu bergambar J
               B: {J Hati. J Wajik, J Klaver, J sekop} n = 4
               Peluang kejadian B:  P(B) = n/N = 4/52 = 1/13   

2. Pencacahan Titik Contoh
Sub bab ini adalah mengenai perhitungan banyaknya anggota ruang contoh.

2.1 Kaidah Perkalian = Kaidah Penggandaan

Kaidah Perkalian:
Jika operasi ke-1 dapat dilakukan dalam n1 cara
 operasi ke-2 dapat dilakukan dalam n2 cara
 :
 :
 operasi ke-k dapat dilakukan dalam nk cara
maka k operasi dalam urutan tersebut dapat dilakukan dalam
n1 × n 2 × …× nk cara

Contoh 2:
Berapa banyak bilangan 4 digit yang dapat dibentuk dari angka 3, 4, 6, 7, dan 8
a. jika semua angka boleh berulang?
 5 × 5 × 5 × 5 = 625
b. jika angka tidak boleh berulang?
5 × 4 × 3 × 2 = 120
c jika bilangan tersebut: GANJIL dan angka tidak boleh berulang?
 4 × 3 × 2 × 1 = 48
d. Berapa peluang bilangan yang muncul adalah bilangan GANJIL dan angka tidak
berulang (lihat Kejadian c) pada kondisi pembentukan bilangan 4 digit, angka boleh
berulang (lihat Kejadian a)
 n = 48, N = 625
P(C) = n/N = 48/625

2.2. Permutasi
Permutasi sejumlah obyek adalah penyusunan obyek tersebut dalam suatu urutan tertentu.
Dalam permutasi urutan diperhatikan!
Misal :
Dari huruf A, B, C . permutasi yang mungkin adalah: ABC, ACB, BAC, BCA, CAB dan
CBA. Perhatikan ke-enam susunan ini semua dianggap berbeda!

Dalil 1 Permutasi :
Banyaknya Permutasi n benda yang
berbeda adalah n!
Konsep Bilangan Faktorial
n! = n × (n-1) ×(n-2) ×.... × 2 × 1
0! = 1
1! = 1
2! = 2 × 1 = 2
3! = 3 × 2 × 1 = 6, dst
100! = 100 × 99!
100! = 100 × 99 × 98!, dst

Contoh 3 :
Berapa cara menyusun bola lampu merah, biru, kuning dan hijau ?
Terdapat 4 objek berbeda : merah, kuning, biru dan hijau . 4! = 4× 3 × 2 × 1 = 24

Dalil 2 Permutasi :
Banyaknya permutasi r benda dari n benda yang berbeda adalah : nPr = n!/(n-r)!

Perhatikan dalam contoh-contoh ini urutan obyek sangat diperhatikan!

Contoh 4 :
Dari 40 nomor rekening akan diundi 3 untuk memenangkan hadiah. Undian urutan pertama
akan memperoleh uang tunai $50000, undian urutan kedua memperoleh paket wisata dan
undian urutan ketiga memperoleh sebuah sedan. Berapa banyaknya susunan pemenang
yang mungkin terbentuk jika satu nomor rekening hanya berhak atas satu hadiah?
40P3 = 40!/(40-3)! = 40!/47! = (40x39x38x37!)/37! = 59280

Dalil 3 Permutasi (Permutasi Melingkar):
Banyaknya permutasi n benda yang disusun dalam suatu lingkaran adalah (n-1)!

Contoh 5:
Enam orang bermain bridge dalam susunan melingkar. Berapa susunan yang mungkin
dibentuk? n = 6 maka permutasi melingkar = (6-1)! = 5! = 5 × 4 × 3 × 2 ×1 = 120

Sampai dalil ke-3, kita telah membahas permutasi untuk benda-benda yang berbeda.
Perhatikan permutasi ABC, terdapat 3 objek yang jelas berbeda.
Bagaimana jika kita harus berhadapan dengan A1A2B1B2C1C2 dan A1=A2=A dan
B1=B2=B dan C1=C2= C?



Dalil 4 Permutasi (Permutasi Bersekat)

Banyaknya permutasi untuk sejumlah n benda di mana
jenis/kelompok
pertama
berjumlah n1
jenis/kelompok
kedua
berjumlah n2
:
:
:
:
:
:
jenis/kelompok
ke-k
berjumlah nk

 adalah : n!/(n1!n2!n3!....nk!)

n = n1 + n2 + . . . + nk

Contoh 6 :
Berapa permutasi dari kata STATISTIKA? S = 2; T = 3; A = 2; I = 2; K = 1
Permutasi = 10!/(2!3!2!2!1!) = 75600

Contoh 7 :
Dari 7 orang mahasiswa akan dilakukan pemisahan kelas. 3 orang masuk ke kelas pertama,
2 orang masuk ke kelas kedua dan 2 orang masuk ke kelas ketiga.

Ada berapa cara pemisahan?
(7!/3!2!2!) = 210

2.3 Kombinasi

Kombinasi r obyek yang dipilih dari n obyek adalah susunan r obyek tanpa memperhatikan
urutan.
Misalkan : Kombinasi 2 dari 3 obyek A, B dan C adalah
                 1. A dan B = B dan A
     2. A dan C = C dan A
     3. B dan C = C dan B

Dalil-1 Kombinasi
 
maka : Pemilihan 2 dari 3 obyek adalah :



2.4 Kaidah Perkalian & Kombinasi
Dalam banyak soal, kaidah perkalian dan kombinasi seringkali digunakan bersama-sama.
Contoh 8 :
Manajer SDM mengajukan 12 calon manajer yang berkualifikasi sama, 5 calon berasal dari
Kantor Pusat, 4 calon dari Kantor cabang dan 3 dari Program Pelatihan Manajer.

a. Berapa cara Manajer SDM dapat memilih 6 manajer baru dengan ketentuan 3
berasal dari Kantor Pusat. 2 dari Kantor Cabang dan 1 dari Program Pelatihan
manajer?

Pemilihan 3 dari 5 calon dari Kantor Pusat

Pemilihan 2 dari 4 calon dari Kantor Cabang

Pemilihan 1 dari 3 calon dari Program Pelatihan

Pemilihan Manajer = 10 × 6 × 3 = 180 cara = n


b. Berapa cara memilih 6 dari 12 calon manager?
 Pemilihan 6 dari 12 calon manager


c. Berapa peluang 6 manajer baru dari 12 calon terdiri dari 3 dari Kantor Pusat, 2 dari
Kantor Cabang dan 1 dari Program Pelatihan?
P(manajer) = (n/N) = 180/924

3. Pengolahan Peluang
3.1 Kaidah Penjumlahan Peluang Kejadian



Dalil 1. Kaidah Penjumlah Peluang Kejadian
Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang, maka
P(AÇB) = P(A) + P(B) - P(A∩B)
atau
P(A∩B) = P(A) + P(B) - P(AÇB)

 AÇB = kejadian A atau B                        A∩B = kejadian A dan B

 Contoh 10 :
Menurut catatan sebuah Bank, peluang Industri Manufakturing memperoleh kredit adalah
0.35. Sedangkan peluang Industri yang Padat Karya = 0.45. Peluang Industri yang
tergolong Manufakturing atau Padat Karya = 0.25. Berapakah Peluang Industri
Manufakturing dan Padat Karya memperoleh Kredit? (0.35 + 0.45 - 0.25 = 0.55)

Konsekuensi 1. Kaidah Penjumlahan Peluang
Bila A dan B adalah kejadian Saling Terpisah (A∩B=Ø), maka :P(AÇB) = P(A) + P(B)



     style="display:inline-block;width:728px;height:90px"
     data-ad-client="ca-pub-6198638082580790"
     data-ad-slot="4259952265">



Contoh 11 :
Berapakah peluang munculnya kartu bernilai 7 berwarna merah (A) atau bernilai 7 dengan
hitam(B) pada pengambilan sebuah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge?
Pada pengambilan sebuah kartu tidaklah mungkin mendapatkan kartu bernilai 7 berwarna
merah sekaligus berwarna hitam (AB=Ø)
P(AB) = 2/52 + 2/52 = 4/52 = 1/13

Konsekuensi 2. Kaidah Penjumlahan Peluang

Bila A1, A2,..., Ak saling terpisah, maka :
P(A1ÇA2Ç . . ÇAk) = P(A1) + P(A2) + . . . + P(Ak)

Dalil 2. Kaidah Penjumlahan Peluang Kejadian Berkomplemen
Jika A dan A' adalah 2 kejadian yang berkomplemen, maka :
P(A) + P(A')= 1

Contoh 12 :
Peluang seorang mahasiswa tidak lulus ujian = 0.30, Peluang seorang mahasiswa lulus
ujian = 1 - 0.30 = 0.70
karena:
Jika kejadian A = TIDAK lulus ujian dan P(A) = 0.30
maka kejadian A’ = LULUS sehingga P(A) = 1 - P(A) = 1 - 0.30 = 0.70

3.2 Peluang Bersyarat
Peluang Bersyarat berlaku untuk penetapan peluang kejadian yang tidak bebas.
Kejadian-kejadian yang bergantung dengan kejadian lain disebut : Kejadian Tidak Bebas.
Contoh kejadian tidak bebas : pengambilan contoh tanpa pemulihan
Tanpa pemulihan = contoh yang telah terambil tidak dikembalikan ke dalam ruang contoh.
Kejadian yang terjadi tanpa bergantung dengan kejadian lain disebut Kejadian Bebas.
Contoh kejadian bebas : pengambilan contoh dengan pemulihan
Dengan pemulihan = contoh yang telah terambil dikembalikan ke dalam ruang contoh.
Notasi Peluang Bersyarat : P(B|A)
Dibaca : "Peluang terjadinya B, bila A telah terjadi"
atau
            "Peluang B, jika peluang A diketahui"

Contoh 12:
Terdapat 10 bola terdiri dari 4 bola merah dan 6 bola hitam. Pengambilan sebuah bola
dilakukan tanpa pemulihan
Peluang Bola pertama berwarna Merah= P(MERAH) = 4/10
Peluang Bola kedua berwarna Hitam = P (HITAM .MERAH) = 6/9
Peluang Bola ketiga berwarna Hitam = P (HITAM . HITAM .MERAH) = 5/8
Peluang Bola keempat berwarna Merah = P(MERAH .HITAM .HITAM .MERAH) = 3/7

Definisi Peluang Bersyarat secara umum :

Perhatikan : P(B|A) . P(A|B) dan P(A∩B) = P (B∩A)
Contoh 13 : Peluang KRL berangkat tepat waktuP(B) = 0.50
Peluang KRL datang ke tepat waktu P(D) = 0.40
Peluang KRL berangkat dan datang tepat waktu P(B∩D) = 0.30
a. Peluang KRL akan datang tepat waktu setelah berangkat tepat waktu?
b. Peluang KRL akan berangkat tepat waktu setelah datang tepat waktu?

Definisi : Dua Kejadian A dan B dikatakan bebas jika :
    P(B|A) = P(B) atau P(A|B) = P(A)
    Bila hal itu tidak dipenuhi, A dan B dikatakan tidak bebas

3.3 Kaidah Penggandaan Peluang = Kaidah perkalian peluang
Penghitungan peluang beberapa kejadian yang dapat terjadi sekaligus.

Dalil 1. Kaidah perkalian Peluang
Bila dalam suatu percobaan kejadian A dan B dapat terjadi sekaligus, maka :
P(A ∩ B) = P(A) × P(B|A)
    = P(B ∩ A)
                = P(B) × P(A|B)
Ingat : A∩B dibaca sebagai kejadian A dan B

Contoh 14 (Lihat Contoh 12)
Terdapat 10 bola terdiri dari 4 bola merah dan 6 bola hitam. Pengambilan sebuah bola
dilakukan tanpa pemulihan
a) Peluang Bola pertama berwarna Merah= P(MERAH) = 410
 Peluang Bola kedua berwarna Hitam = P (HITAM .MERAH) = 69
Peluang Bola pertama Merah dan Bola kedua Hitam = 410 × 69 = 24/90 = 4/15

b) Peluang Bola pertama berwarna Hitam = P(HITAM) = 6/10
 Peluang Bola kedua berwarna Merah = P(MERAH .HITAM) = 4/9
 Peluang Bola pertama Hitam dan Bola kedua Merah = 610 × 49= 24/90 = 4/15

Dalil 2. Kaidah Perkalian Peluang Kejadian Bebas
Bila A dan B adalah kejadian bebas, maka :
 P(A B) = P(A) × (B)

Contoh 14b:
Terdapat 10 bola terdiri dari 4 bola merah dan 6 bola hitam. Pengambilan sebuah bola
dilakukan dengan pemulihan
Peluang Bola pertama berwarna Merah= P(MERAH) = 4/10
Peluang Bola kedua berwarna Hitam = P (HITAM .MERAH) = P(HITAM) 6/10
Peluang Bola pertama Merah dan Bola kedua Hitam = 4/10 × 6/10 = 24/100 = 6/25

Kaidah Penggandaan Peluang (secara umum)

Dalil 3. Kaidah Penggandaan Peluang (secara umum)
Bila dalam suatu percobaan kejadian A1, A2,..., Ak, maka :
P(A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ . . . ∩Ak) = P(A ) × P(A2|A1) × P(A3|A1 |A2) ×. . . .×
P(Ak|A1∩A2∩A3 ∩ . . . ∩Ak-1)

No comments:

Post a Comment